Apa?

19:53 LuqyLugy 0 Comments

 
Suatu hari kamu pernah berkata, "Kamu memang ga pernah butuh aku." 

Bagaimana bisa aku berharap untuk membutuhkan mu? Semakin aku membutuhkan kamu, semakin aku berharap... Maka semakin sakit rasa yang timbul ketika itu tidak sesuai yang aku inginkan. 
Seseorang yang seharusnya bisa menjadi tempatku bersandar, yang menjaga tiap langkah ku. Tidak bisa... 

Aku bertanya pun kamu akan semakin menyalahkan diri kamu sendiri yang tidak bisa melakukan apa-apa untuk orang yang kamu sayang. 

Semua rasa sakit, semua rasa yang ku butuhkan, semua yang aku inginkan, ku telan bulat-bulat. Bukan aku tidak ingin membaginya, Apakah bisa aku membaginya? Apakah bisa aku bilang tolong? Ketika yang di dalam pikiran-pikiran ku adalah sekumpulan skenario penolakan yang akan ku terima. 

Hahaha hihihi Hahaha hihihi... 

Tak apa, sampai detik ini aku pun masih berdiri dan berjalan. Ntah ada genggaman tanganmu atau tidak. Aku masih memilih hidup. 

Teringat kembali kata mu yang berkata, "Tetap pertahankan kesombongan kamu ini" 
Aku harus sombong, karena kesombongan itu satu-satunya yang membantu ku untuk sedikit meredakan rasa sakit yang ku rasakan. 

Kesombongan tidak membutuhkan kamu. 
Kesombongan aku bisa melakukan apapun sendiri. 
Kesombongan kalau aku mampu tidak ada kamu. Karena itu jalan satu-satunya yang bisa membuat aku bertahan. 

Lucu yaaa kenapa aku harus bertahan dengan cara yang amat menyakitkan? 

Aku terus menerus menyiksa diriku sendiri yang mengatakan "Salah mu. Jika bukan karena kamu melakukan kesalahan bodoh itu. Maka dia tidak akan sekeras ini padamu. Salahmu. Rasakan." 

Ketika aku menengok ke sekeliling ku, tidak ada. Hanya ada aku, aku dan aku yang menyalahkan aku. Dan satu sisi pojok dimana kenangan saat mama menangisi nasib ku yang berulang ulang seperti ini. 

Rintihannya mengasihani diriku, karena terus menerus bertahan di atas alas yang amat sangat rapuh. 

Jadi, bagaimana aku harus meminta tolong dan membutuhkan kamu? Ketika semua skenario di kepala ku adalah penolakan kamu?

Jika terasa berat dan menekan terus menerus tidak tahu apa yang mau kembali dipertahankan. Apa yang harus ku lakukan Tuhan? Ketika hanya Engkau tempat ku mengadu apa yang harus ku lakukan Tuhan? Karena ternyata mengadukannya kepada-Mu tetap doa doa baik ku panjatkan selalu untuknya. Satu-satunya yang ku inginkan bebas merasa baik dan tenang. 

0 comments: