Being Left by Zico ft. Dvwn
Apa yaa pembuka yang seru? That's coming up into my mind. Bosen tiap postingan cerita pasti awalannya selamat dan apa kabar? Hehehe.
Lama tidak menerjemahkan lagu yaa... Lagu korea lagi nih? iya. This one have a lot meaning. Trust me. Eh, jangan percaya gue deh. Rukun iman nambah nanti kalau percaya gue. Eh.
Ini lagu apaaaa? Ini lagu ballad kayak yang biasa-biasanya. Lo lagi galau kan makanya update blog? Hahaha iya anjir. Gak galau-galau banget, lebih lagi memikirkan tujuan gue hidup buat apa? mau cuman ngehasilin duit aja, atau mau menikmati hidup? dalam artian gue lagi masa-masanya susah mau maju atau mau puter balik. Soalnya kalau mundur udah tidak mungkin. Eh mungkin aja sih, tergantung Tuhan buat skenarionya kayak apa dan gue mengeksekusi skenario Tuhan.
Ini lagu tentang apa? Kesendirian. Lagunya sedih? Iya. Ini lagu tahun kapan? Gue sih dengerin lagunya sejak sekitar bulan November 2019 tapi gue gak yakin ini lagu releasenya kapan. Google dong! Yaa, maap. Gimana nerjemahinnya secara lo gak bisa bahasa korea? Gue liat eng englishnya dari sini youtube.com/watch?v=XJwLUs1cwbM terus nanti yang bahasa indonya banyak dikit dari terjemahan yang gue coba dari link youtube itu atau gue coba juga dari sini https://www.youtube.com/watch?v=uFzDgZkmWj0
Gue amat sangat berterima kasih kepada creator lyric lagu karena amat sangat membantu gue dalam menerjemahkan perasaan gue tentang lagu ini. Sekali lagi terima kasih. Thank you.
Kita mulai? Baca doa dulu sesuai kepercayaan masing-masing :)
Time is weird these days
Waktu berputar dengan aneh belakangan ini
I've lived in the day of our break up for a while right now
aku masih merasa hidup di hari kita berpisah
when the gentle wind passes through the window
Ketika angin menerpa melewati jendela
it feels like your breath touching me
Itu seperti nafasmu yang menyentuh ku
Sebenarnya kalau lo baca terjemahan liriknya di link youtube yang udah gue share, agak beda sih. Yaa.. mungkin karena bukan bahasa Ibu, jadi tiap orang menerjemahkannya berbeda-beda. Kalau buat gue, dari awal lagu ini, lagu ini tentang putus. Pernah putus? Oiya pernah, temen gue ada yang gak pernah. Ada juga yang udah lupa perasaan putus saking udah lamanya gak menjalin hubungan asmara. Hubungan asmara ya. Bukan hubungan yang lain.
The letter that was never read until the end
Surat yang tidak pernah dibaca hingga akhir
the flowers that withered still wrapped
Karangan bunga yang semakin melayu
out of all things that happened to me
Setelah semua yang telah kulalui
that was the most pitiful event
itu adalah akhir yang paling menyedihkan
Spring season is near
Musim semi yang sudah mulai datang
But I want to stay at the edge of the last winter
Namun aku masih ingin berada pada musim dingin
To slowly too see it off
Sangat lambat untuk melihat pergi
Goodbye, wait
perpisahan, tunggu
Setiap perpisahan itu menyedihkan. Bahkan perpisahan dengan orang paling jahat sekalipun itu menyakitkan. Well, gue gak mau bahas kok bisa menyakitkan berpisah sama orang jahat, karena di sini bukan itu intinya. Gue selama ngeliat video-video yang coba Zico bilang lewat lagu ini adalah kesendirian. Sementara gue merasa lagu ini perihal ditinggalkan secara tiba-tiba tanpa ada aba-aba. Pernah? Gue belum pernah sejauh ini. Dan semoga tidak, setiap luka menyisakan bekas yang dalam buat gue. Curcol aja, yang gue anggep biasa aja ternyata efeknya besar gue ngalamin gempa hebat beberapa tahun lalu. Gue pikir gue gak kenapa-napa tidak merasa trauma juga. Pas baru-baru ini gue mengalami gempa lagi badan gue tiba-tiba gemeteran, rasanya sampe mau muntah, nafas pendek-pendek. Di situ gue sadar ah.. luka yang ini aja dampaknya besar banget. Apalagi luka yang besar. :) Itu pasti akan amat sangat sulit. Kesulitan atas luka ditinggalkan ini yang menurut gue lagi coba diterjemahkan oleh lagu ini.
The nicknames I gave you
Nama sapaan yang pernah aku berikan
and your personal happiness and sorrows
serta kebahagiaan dan tangis mu
They no longer mine then
Itu semua bukan lagi milik ku
Will I be safe, daringly alone
akankah aku baik baik saja, berani untuk sendirian
Dua lirik di atas salah satu favorit lirik yang gue suka di lagu ini. Ketika berhubungan dengan seseorang terkadang ada rasanya bahwa kebahagiaan dan tangisnya adalah milik bersama. Bertanggung jawab atas kebahagiaan dan tangis orang lain yang seharusnya tidak. Well, itu dasar berhubungan untuk beberapa orang. Sebenarnya kalau itu di lihat dari sisi lain itu akan menjadi hal yang baik bukan toxic. Menurut gue, ketika kebahagiaan dan tangis seseorang adalah tanggung jawab lo, yaa lo emang sayang beneran sama orang itu. Tapi tolong jangan sampai menggadaikan kebahagiaan lo sendiri. Siapa sih yang gak ikut seneng atau ikut bahagia ketika melihat orang yang lo sayang bahagia? Hal itu yang gue coba bilang kalau itu akan menjadi baik ketika bahagia dan tangis seseorang dalam berhubungan adalh milik bersama. Sementara ketika itu sudah berpisah ada tanggung jawab bersama atas perasaan itu?
Time is weird these days
Waktu berputar dengan aneh belakangan ini
I've lived in the day of our break up for a while right now
aku masih merasa hidup di hari kita berpisah
the jet black night sky which gently looks at me
langit malam yang seolah melihat ke arah ku
remind me of your eyes
mengingatkan ku dengan mata indah mu
I was able to see them just by turning my head
Dulu aku dengan mudah melihat mereka hanya dengan menolehkan kepalaku
But now I can barely see them when I close my eyes
Kini aku berani menatap mereka hanya ketika aku menutup kedua mataku
I wonder how bright it is
Aku mengira-ngira bagaimana terangnya itu
that you squint it so much
hingga kamu memicingkan mata sebgitu banyaknya
Kalau di lirik-lirik ini gue menganggapnya orang yang ada di lagu ini udah pergi jauh dengan indah ke tempat yang tidak pernah bisa disusul jika masih satu dimensi. Simple nya orang yang ada di lagu ini udah meninggal. Lo gak bisa melihat dia karena memang lo hanya bisa melihat dia ketika menutup mata. Lo mengandaikan dirinya sebagai sosok bintang yang amat terang karena begitu berartinya dia. Hanya membayangkan sebuah kisah yang tak terbalaskan atau belum terbalaskan. Ini sama.
How many traces of mine did you find so far
Sudah berapa banyak jejak ku yang sudah kamu dapatkan sejauh ini
Even when you suddenly remembered
Bahkan ketika tiba-tiba kamu mengingat
did you look away so he doesn't notice
apakah waktu itu kamu berpura-pura agar dia tidak mengetahuinya?
the memories vividly flash before your eyes
kenangan-kenangan sangat jelas berada di depan matamu
when they're about to be forgotten
ketika mereka akan segera dilupakan
even during the fifteen days that you took care of me
Bahkan hingga lima belas hari dari kamu menjaga ku
even when we pick our wedding date for fun
Bahkan ketika kita memilih tanggal pernikahan kita hanya untuk bercanda
I guess you kept preparing yourself for it to be over
Aku berharap kamu mempersiapkan diri agar berkahir pada hal itu
Away from this fool who mentioned eternity without meaning it
Memang bodoh orang yang menyebutkan keabadian tanpa tahu makna dibalik itu
For some reason, my heart pounds stronger than before
Untuk beberapa alasan, hatiku berdetak lebih kuat dari sebelumnya
because you felt more anxious than excited
bukan sesuatu yang berdebar melainkan kegelisahan
you let our relationship go and I didn't realize it
Kamu membiarkan hubungan kita pergi dan aku tidak menyadari itu
That I, who are looking for reasons and faults, am the reason and the fault
Aku berusaha mencari alasan dan kesalahan hingga kusadari akulah alasan dan kesalahan itu
Sebenarnya ini part kesukaan gue. Ini gue suka banget, gue juga bingung. Gue di sini pake dua lirik. Untuk lirik engnya bahkan gue ambil dari mv-nya. Tapi pas gue cek lirik terjemahannya kayaknya sama penerjemahnya sudah di kondisikan seperti apa yang dimaksud di lirik. Nah, gue terjemahan secara harfiah apa yang ada di eng liriknya.
Oke, beda banget. Lo bisa cek sendiri di link lirik Indonesia yang udah gue tulis di atas. Well, di sini tuh yang paling membekas sebenarnya ketika seseorang terus menerus mencari apa kesalahan dan kurangnya hubungan itu sampai hubungan itu tidak berhasil. Kemudian dia sadar, ohh.. yang salah bukan hubungannya tapi gue-nya yang menjalin hubungan itu. Dari lirik ini tuh gue sadar, susah yaa mempertahankan suatu hubungan dan benar-benar menjalin hubungan yang penuh kasih sayang. lo ngalah dan memberi gara-gara "Yaudahlah gue males berantem, gue kasi aja apa yang dia mau." Dari sini gue mau punya pasangan yang bener-bener gue sayang banget, sampai gue mau buat "Oke, gue ngasi dia ini emang ini baik buat gue dan dia. Gue bahagia ngeliat dia senyum absurd. Gue bahagia karena dia memang bahagia." Bucin? Iya, emang apa yang salah menyayangi orang sebgitunya? Nanti kalo luka lo yang sakit, lo yang rugi. well, gue mau sayang sama orang sampe di tahap orang itu nyakitin gue, gue bisa senyum terus bilang "iya gapapa, jangan diulangin lagi ya." gue bisa ngerti keadaan dia, dan dia bisa ngerti keadaan gue. Hubungan itu dilandaskan rasa percaya. Muluk banget yaa maunya gue. Tapi kalo udah prinsip yang dilanggar apa bisa buat maafin orang itu? Engga. Apa yang gue gak punya dulu di hubungan-hubungan sebelumnya adalah prinsip. Sekarang? Gue mau tegas sama diri gue sendiri kalau gue udah punya prinsip. Lah malah curcol.
Intinya, di sini perasaan ditinggalkan dan masih berharap dia kembali. Sadar kalau apa yang dia lakukanlah yang buat dia pergi. hingga membuat luka itu membesar, menganga. Tanpa tahu kapan akan sembuh.
Time is weird these days
Waktu berputar dengan aneh belakangan ini
I've lived in the day of our break up for a while right now
aku masih merasa hidup di hari kita berpisah
that's right it's pathetic I'll keep the promise not to leave
benar, ini menyedihkan aku menepati janji ku untuk tidak pergi
even if it's just me
Bahkan jika itu hanya ada aku
Our harmonious conversations still remains in the chat room
Pesan-pesan percakapan kita yang menyenangkan masih tersimpan
the traces of your tears you shed once still remain on my thumb
jejak air mata mu yang masih tertinggal di jemariku, tak terhapus
your voice lastly saying you have to go now still remains
Suara mu untuk terkahir kali sebelum meninggalkan ku, takkan ku lupa
Everything still remains at it's place
Semuanya akan masih tetap sama di tempat yang sama.
Gue saranin bagian ini lo baca lirik terjemahan indonya lebih dapet. Huft. berat gue ngerjain lagu ini dua hari, mungkin feelnya bakal kerasa beda. Tapi yaa gitu gue mau bilang kalau ini emang ngasi tau perasaan ditinggalkan dan masih berada di tempat itu. Tidak bergerak. Hal yang gak pasti adalah orang yang dinantikan kembali atau tidak. Menunggu ya? bukan perkara mudah, pekara mau berjuang atau tidak. Mau kembali manjadi orang yang lebih baik atau... akan kembali ditinggalkan.
Kayaknya ini lagu yang satu-satunya dari awal sampe akhirnya gue terjemahin full. Gak terjemahin full semuanya gue sih. Cuman biasanya lagu-lagu lain apa yang mau gue sampein gue simpen di akhir, biar unek-unek soal lagunya bisa gue keluarin semua.
Oya, tentang lagu ini gue suka banget pas liat wawnacara Zico sama anak-anak di ODG ini linknya, https://www.youtube.com/watch?v=sUJrHQV3IhE ada pertanyaan apa patah hati terbesar mu? ada yang jawab pas ditinggal mati sama hewan peliharaannya. Gue merenung, ah... patah hati perihal banyak hal. Patah hati terbesar bukan melulu tentang hubungan 'asmara'. Sedih ya.. jawaban itu tuh kek nampar gue aja, kalau gue terlalu fokus sama patah hati gue yang itu sampe lupa ada hati-hati yang perlu gue jaga supaya jangan patah. :) engga ding. Ada patahan-patahan hati lainnya yang sama pentingnya buat diperhatikan.
Key, segitu dulu. Bubuyyy.
0 comments: