Hanya Suara Yang Terus Menggema.

16:54 LuqyLugy 0 Comments

 
Is he okay? 
How can he let me go? 
How can be he just okay with all of this? 

I miss him. 

Kamu tau ga aku sedang berperang di dalam diri ku sendiri. 
Menjawab mu atau mendiamkan mu? 
Aku tidak menemukan apa yang harus kita perbaiki. Namun aku selalu membayangkan seharusnya bukan ini yang terjadi. Seharusnya bukan ini. 

Bukan seperti ini. 

Kamu orang selalu membicarakan apapun, kali ini kamu tidak lagi berbicara. 
Kamu memberikan aku penjelasan tanpa suara yang mampu ku dengar. 
Yang aku tahu hanya kamu tidak baik-baik saja. 

Kamu tau ga? Pernah dengar ini? Ikhlas itu seperti surah Al-Ikhlas yang dalam surah nya sama tidak ada kata Ikhlas. 
Bagaimana bisa yaa? 

Tidak seperti biasanya. Ini sudah bukan sebuah jeda. Ini adalah sebuah kehilangan. 

Kalau kamu memiliki waktu mungkin kamu bisa menonton drama series Korea Our Beloved Summer. 

Aku menganggap diri ku seperti orang bodoh. Kebodohan ku yang tidak bisa membenci dirimu. Kebodohan ku yang masih menganggap kalau kamu masih berharganya. Padahal satu-satunya beban yang bisa dilepaskan adalah aku kan? Ingat kamu pernah berteriak kesakitan pada ku, waktu itu. Kali ini aku yang berteriak kesakitan dengan sebuah senyuman. Tidak mampu ku jadikan amarah. Tidak bisa ku jadikan rasa benci. Karena ku tahu aku pantas menerimanya. Namun aku tetap berteriak. 

Aku yang berbicara di situ. Kamu masih bisa menjadi seluruhnya tapi jika ada yang paling bisa dilepaskan adalah aku. Aku memaksa kamu untuk melepasku tetapi aku berteriak dalam diri ku sendiri. Kenapa? Kenapa kamu tega menuruti ku. Kenapa kamu melepaskan aku yang kamu yakinkan sebegitunya? 

Aku bahkan tidak sanggup untuk berhenti. Beberapa kali terus ku buka ruang pesan tanpa pesan baru itu. 

Maafkan aku berteriak, maafkan aku yang tetap berisik. I just miss you. 

0 comments: