Hening Yang Panjang.
Tidak ada yang benar-benar diam di dunia ini. Dunia dan seisinya akan tetap berisik akan tetap bersuara dengan sendirinya. Tenaga untuk membuatnya diam tidak akan ada yang bisa. Jika Tuhan memintanya diam, dunia akan diam.
Tenang.
Setelah kepergiannya dunia menjadi lebih tenang. Tidak seberisik itu, tidak ada yang mengiriminya pesan tentang harinya yang berisik. Tidak ada lagi ucapan-ucapan sebuah kata penyemangat di paginya. Keluhan-keluahan yang dia kirimkan pada ruang pesan itu tidak pernah lagi terjawab. Bahkan dilihat sudah tidak lagi.
Pesan tiap pagi yang dikirimkan untuk memintanya bangun sudah tidak pernah terbalas lagi. Dia hanya bisa membaca untaian pesan-pesan terdahulu, entah pertengkaran-pertengkaran ataupun pesan konyol yang membuatnya kembali tersenyum.
Bukan kah seharusnya semenyenangkan ini ya? Bertengkar lalu berbaikan. Kita terbiasa melakukan itu. Walaupun kita sama tidak cocoknya, banyak sekali perbedaan, tapi kita terbiasa menerima perbedaan itu. Bertengkar, berargumen, mengalah, meminta maaf, berbaikan. Things worked out. Semuanya berjalan seharusnya seperti biasanya.
Mengapa kali ini tidak?
Mengapa kali ini kita berargumen tanpa henti?
Mengapa kali ini tidak ada lagi yang menjawab, meminta maaf, atau berterima kasih?
Mengapa kali ini hanya hening jawaban dari argumen-argumen itu?
Sepi... hening akan identik dengan sepi, sendirian dan diam.
Tetapi laki-laki itu tidak benar-benar sendirian.
Laki-laki itu memiliki dunianya. Memliki segalanya yang tidak dimiliki kita.
Dia hanya kehilangan sesoarang yang beberapa tahun belakangan ini memberikan suara dan warna yang berebda saja dihidupnya.
Seperti dia kehilangan warna kuningnya.
Dia tidak bisa lagi menggunakan warna kuning di kanvas kehidupannya.
Dia tidak bisa lagi menorehkan atau mencari warna kuning itu untuk mewarnai senja atau pun fajarnya.
Dia hanya kehilangan kuning. Biru, merah, hijau, hitam maupun putih masih bisa digunakan dalam kanvasnya.
Dunianya tidak lagi berisik, dunianya kembali tenang. Hening? Bagaimana bisa hening? Bagaimana bisa dunia yang berisik ini menjadi hening.
Dia hanya kehilangan suara kecil yang beberapa tahun ini berpengaruh di hidupnya. Kali ini lebih tenang. Kembali seperti normal, seharusnya memang seperti ini, hening. Diam. Tenang. Seharusnya memang lebih tenang.
0 comments: