Untuk Diriku di Masa Depan

13:00 LuqyLugy 11 Comments

Dear Dhifa,

Hai... Aku tau pasti sekarang lagi lebih banyak masalah yang kamu hadapin dari pada yang sekarang aku alami. Be strong yaa. :)
Aku yang sekarang percaya kalau kamu nanti kuat dan bisa. Setidaknya mulai minimalisir perasaan gak nyaman itu secara pelan-pelan ya. Ini proses kok percaya itu, semua yang kamu mau semua yang kamu cita-citain buat adek pasti bakal kecapai. Setidaknya kamu udah gak usah pikirin urusan mama sama papa. Mereka punya rencananya sendiri. Kamu bisa egois kok hanya dengan memikirkan adek dan cara kamu buat bertahan.
Setidaknya sampai adek benar-benar bisa sendiri, segimana sakitnya itu aku harap kamu bisa tahan itu.

Mungkin akan sebentar lagi, tapi coba untuk berbuat baik ke semua orang. Sebisa mungkin untuk cuek ke semua orang yang jahat sama kamu. Kamu berbakat bangetkan buat cuek dan bersikap gak peduli? aku percaya banget sama kamu yang satu lagi. Dia lebih berbakat dan bahkan jahat. wkaka.
Ahh... Jangan sering munculin dia. Gak baik buat kondisi hati kamu. Gak baik buat lingkungan kamu. She is a little bit dangerous. Dia bisa ngerusak dirimu sendiri. Lagi lagi be strong..

Diri kamu yang sekarang lagi berjuang membentuk kamu nantinya untuk lebih kuat dan kuat lagi. Jangan berubah selalu inget gimana rasanya bolak balik Bogor - Jakarta - Bogor dan harus ke Jogja juga malah ke Lombok. Jadi kamu tetap ngehargain gimana susahnya orang cari uang dan bisa lebih banyak sedekah yaa.

Sibukin aja buat ngelupain semua masalah kamu. Gapapa. Jangan pernah sakitin diri kamu sendiri. Cukup aku yang sekarang aja. Kamu harus lebih baik ngejaga diri kamu sendiri. Aku tau kok kamu pasti akan mengemban tugas yang lebih berat gara-gara aku yang sekarang. Tapi bertahan sampai waktunya tiba ya. Jangan sekali - kali kamu merencanakan untuk kamu sendiri yang pergi. Cukup kita yang dulu melakukan itu. Oke?

Satu lagi, sayangi diri kamu sendiri jadi egois untuk kamu sendiri itu kadang perlu. Apalagi kesehatan kamu terutama hati. Sakitnya kita bisa dari mana aja terutama pikiran. Aku mohon jaga diri kamu sendiri yaa, sakit sekali gapapa. Tapi kalau sudah gak bisa diperjuangkan jangan dipaksa. Itu sudah diluar kuasa kita. Ketika egois jangan lupa untuk menyayangi dan mengalah yaa.. Kurang-kurangin keras kepalanya. Berfikir lebih rasional. :)
Tetap bahagia....


Dari,
Kamu yang selalu berjuang

11 comments:

  1. Seorang ♊ rasa ♉..

    "Bersikap cuek dan (terkesan) jahat dalam menyikapi suatu kondisi"

    Pernah suatu ketika saya terjebak dalam kondisi yg mengharuskan saya berbuat demikian. Langkah tsb saya 'pilih' demi menghindari timbulnya perasaan yg mendalam seseorang terhadap saya, karena saya beranggapan tidak ingin menjalin hubungan khusus dengan seseorang yg bahkan saya tidak sukai sejak awal, maka.. untuk mempersingkat proses jalan demikian yg saya ambil.

    Ketika membaca tulisan diatas, saya yang sekarang seperti berkaca dengan saya yg berada diwaktu yg lalu. So, I just wanna know.. apakah kamu pernah mengalami hal demikian? Menghindari seseorang yg mempunyai perasaan lebih bahkan mendalam terhadap kamu dengan cara membuat mereka membenci kamu dengan keunikan yg dimiliki yaitu bakat 'cuek & jahat'

    Salam kenal♉

    ReplyDelete
    Replies
    1. hai salam kenal kembali ♉

      Dulu, iya. Mungkin bahkan sampai hubungan selanjutnya juga akan seperti itu. Tetapi balik lagi mungkin juga tergantung dengan siapa menjalaninya.
      Jalan yang sekarang ini aku pilih untuk tidak menjalin hubungan yang 'mendalam' walaupun aku memang ada ketertarikan, jika aku rasa sudah akan mendobrak benteng yang aku bangun, aku pergi.

      Untuk 'bakat' jahat dan cuek, hmm.. aku gak pernah tau mereka benci atau enggak ke aku. tapi dari pengalaman aku sama orang-orang yang punya pengalaman mendalam sama aku, kayaknya mereka baik-baik aja. Yaaa.. paling ada beberapa yang bilang 'makanya jangan cuek, peka lah dikit' kalau sahabat-sahabat aku lebih ke bilang 'udah lah lo gak usah nyakitin orang lagi' yang padahal dalam diri aku sendiri aku tidak pernah merasa menyakiti. Heiii.. emang gini bentukan anaknya. Dan aku pikir, mungkin aku bakal berubah untuk bakat itu jikaa suatu saat nanti menjalin hubungan. mungkin.

      Delete
    2. Thank's for your attention and that's the point!

      ".. beberapa yang bilang 'makanya jangan cuek, peka lah dikit' kalau sahabat-sahabat aku lebih ke bilang 'udah lah lo gak usah nyakitin orang lagi' yang padahal dalam diri aku sendiri aku tidak pernah merasa menyakiti.."

      Kata2 diatas bisa dibilang persis seperti yg mendiang Kurt Cobain ucapkan semasa ia hidup:
      I'd rather be hated for who Iam, than loved for who Iam not. Dan prinsip tsb ia pegang s.d akhir hayatnya. Basically, saya pun demikian karena hidup terasa amat sempit & singkat jika hanya ingin membuat setiap orang tertarik dg kita.
      Sampai pada suatu titik,
      "..aku pilih untuk tidak menjalin hubungan yang 'mendalam'walaupun aku memang ada ketertarikan, jika aku rasa sudah akan mendobrak benteng yang aku bangun, aku pergi"

      Itulah mengapa perasaan yg seringkali timbul dibenak saya jika ada yg tertarik bahkan coba mendekat dg saya (wanita pastinya) perasaan benci bahkan muak seketika timbul, ".. saya sdh bersumpah,berjanji bahkan komitmen untuk tdk memikirkan hal asmara saat ini lantaran saya masih ingin mengexplore potensi yg ada pd diri saya + tanggung jawab saya terhadap keluarga yg belum terpenuhi (act saya anak sulung) dan bukan brti saya h***sex😄 akan tetapi mental sbg anak tertua benar2 sedang diuji saat ini. Itulah ketika saya membaca cerita kamu, ada kesan yg timbul seolah2 waktu berjalan mundur walaupun ada hal tsb yg sekarang masih saya pegang teguh tp yaa.. namanya manusia, yg namanya perlawanan hati bisa saja muncul tbtb walaupun Kita sudah 'keras & menghukum diri kita sendiri'.
      Lalu kamu sendiri bagaimana, apa respon kamu mengenai hal tsb & sudahkah logika x perasaanmu berdamai dgn realita yg ada sekarang??

      Delete
    3. Mungkin kamu dan aku sekarang sedang ada di fase yang sama, mungkin. Tidak terlalu memikirkan komitmen lebih lanjut terhadap pasangan. Same as you, I'm the oldest in family too. So, gak jauh beda ada tanggung jawab yang harus diselesaikan lebih dahulu. Jangan terlalu keras menghukum diri sendiri. Diri sendiri juga butuh bernafas. Kamu berhak buat istirahat setidaknya jangan seolah-olah tidak memiliki waktu untuk istirahat, aku gak tau kamu siapa tapi semoga kesok tauan aku ini tidak menyinggung kamu. :) Ketika hati dan tubuh tersinkron dengan baik hal yang apapun yang dilakukan jadi lebih baik, jadi jangan terlalu keras dengan diri sendiri.

      logika dan perasaan? berdamai? realita yang ada sekarang? Ahh.. sepertinya aku masih terjebak dengan mimpi yang kupunya terkadang lupa berpijak sama relita yang harusnya aku fokusin. Sebel sih. Tapi kadang di mimpi itu aku bercerita, dan berisitrahat dari realita ataupun bisa dibilang beristrahat dari menghukum diri sendiri. Aku gak akan bisa bilang sudah damai. Karena hal itu bergantung dengan apa yang aku hadapi. Saat ini berdamai dengan apa yang aku punya, keadaan , tuntutan yang diharuskan, dan hal yang inggin aku gapai agak sulit sepertinya jika dikatakan 'sudah berdamai' but I'll let it flow. Yaahh.. kadang dipikirin terus-terusan aku gakbisa nafas. Hehehe.

      Delete
    4. Anw, untuk ukuran orang asing ternyata kamu cukup kooperatif dan menyenangkan ya.

      Saya setuju dengan apa yg kamu jelaskan diatas mengenai saya yg mungkin terlalu keras dg diri sendiri & seharusnya saya bisa merasakan kesenangan yg ada saat ini dan juga mungkin saya belum menemukan 'apa' yg selama ini saya cari. But, tadi kamu bercerita bahwa kamu memiliki 'mimpi' yg seakan bisa membuat kamu masuk kedalam dimensi berbeda dari kehidupan yg sedang kamu jalani saat ini dan itu membuat kamu tenang, saya pun memiliki sebuah mimpi yg bahkan (maaf) jika saya sedang pup pun seakan lahir sebuah ide/kreativitas yg membuat saya "yupp.. I will do something if a dreams come true someday" saya tentu akan dengan senang hati mendengarkannya, itupun jika kamu berkenan menceritakannya~~

      Delete
    5. thankyou, senang bisa menjadi orang asing yang menyenangkan.

      wkwkwk keknya semua orang kalo lagi pup emang otaknya lebih jalan deh. Tapi aku orangnya beda sih. Soalnya pas udah keluar dari kamar mandi lupa mau ngapain hahaha. Aku lebih seringnya bikin to do list kegiatan atau kesukaan apa yang aku mau lakuin salah satunya nulis di blog ini jadi healing buat aku sendiri :)

      Sure, I'll tell you about the story. Sebenarnya blog ini juga udah bercerita mimpi-mimpi aku, tulisan-tulisan aku. Berinteraksi sama orang asing kayak kamu dan bisa nyambung juga salah satu mimpi aku. Blog ini mau aku bikin orang-orang bisa nyaman bercerita tanpa aku tau identitasnya. Semacam tong sampah cerita? soalnya aku juga sering merasa lebih baik ketika bercerita sama orang yang bahkan aku gak tau siapa. Kayak berinteraksi sama bapak-bapak yang jualan rokok atau makan di warung ketoprak pinggiran terus ngobrol sama bapaknya. Seru. Karena setiap manusia punya cerita yang menarik untuk dibaca, itu pun kalau si penulis cerita mengizinkan buat dibaca kisahnya :)

      Delete
    6. Okey, berarti secara tdk langsung saya membantu mewujudkan salah satu mimpi kamu ya:) so far, ternyata banyak kesamaan dari cerita kamu dg ambience yg saya rasakan ketika berada dalam lingkungan & orang2 baru. Terlepas orang2 mengenal saya sbg pribadi yg kaku, dingin bahkan 'menakutkan'.. saya tdk bisa menyalahkan persepsi mereka terhadap saya, karena yg lebih mengetahui diri kita ya kita sendiri akan tetapi yg menilai tentunya orang lain. "Sifat saya adalah menggambarkan siapa saya, sikap saya adalah tergantung siapa anda" kurang lebih kiasan itu yg masih saya pegang saat ini. Orang2 sering mengkritik sikap saya yg dingin, serius & idealis terhadap fenomena/kejadian apapun, itu saya lakukan karena saya tidak suka hal yg mainstream sekalipun itu sangat ingin saya lakukan tetapi sudah banyak yg melakukan maka saya tidak tertarik lg dengan hal tsb, anything. Sampai suatu ketika saya dianggap orang aneh & menakutkan bagi kalangan wanita dilingkungan saya, justru hal sebaliknya yg saya rasakan yaitu perasaan senang + bangga karena saya berbeda dg yang lain. Arnold Schwarzenegger as Terminator : satu-satunya hal yg membuat saya benci adalah melakukan suatu hal yg dilakukan sama oleh banyak orang. Dari kesamaan yg ada, kamu merasakan hal yg samakah tentang mindset /jalan tidak selamanya buruk untuk dijalani justru membuat kamu mengenal lebih siapa diri kamu sebenarnya..??

      Delete
    7. *Sorry typo : mindset/jalan berbeda bahkan kontradiktif dari kebanyakan orang

      Delete
    8. aku pribadi gak pernah merasa suatu hal yang aku kerjakan itu berbeda dari orang lain. Aku jauh berbeda sih sepertinya untuk urusan hal ini. Karena aku jarang peduli hal itu sudah banyak orang yang lakukan atau belum. Aku lebih menyukai ketika seseorang memang sudah melakukan hal itu, tetapi aku menyukainya maka akan tetap aku lakukan. Aku gak sampe sebenci itu sih melakukan hal yang sama dengan banyak orang lain. Selama apa yang aku kerjakan aku menyukainya, nyaman, dan mampu akan aku tetap kerjakan.

      aku orang yang mau hidup sendiri tetapi tidak bisa hidup sendiri. Jadi ketika seseorang menganggap aku dingin jujur aku gak suka. Karena aku butuh siapapun untuk berdiskusi. Makanya mungkin beberapa orang yang tau aku di real life always said "Aku kira kamu anaknya dingin, songong." tapi emang bentukan muka aku yang bitch face banget hehehe. So, kebanyakan orang yang gak suka sama sifat aku yang cuek banget aku berusaha ubah untuk lebih care dengan lingkungan ku.

      Menurut aku juga, pada dasarnya manusia itu berbeda. Mungkin hanya dalam budayanya yang ada kesamaan tapi pola pikir, cara mereka dalam menanggapi suatu hal pasti ada beberapa bagian yang berbeda. So, menurut aku ada beberapa hal yang mainstream di dunia ini gak selamanya mainstream asal dilihat dari cara pandang berbeda maka akan menjadi suatu hal yang gak biasa juga.

      Gimana yaa? Aku semacam tidak terlalu setuju dengan sudut pandang kamu yang tidak terlalu suka dengan hal yang mainstream tetapi aku juga gak mau menyalahkan pandangan itu. Maaf yaa kalau kesannya jadi benar dan salah. Aku cuma mau memberikan sudut pandang lain mungkin? dan maaf juga kalau pertanyaan dan jawabannya offside. tbh, aku harus ngulang-ngulang baca pertanyaan kamu wkwkw maafkan.

      Delete
    9. It's oke, tidak masalah.
      Yaa.. sejatinya saya tidak sebenci itu dg hal2 mainstream, dan benar apa kata kamu bahwa itu hanya masalah prespektif masing2 individu. Apa yg saya anggap biasa bisa jd luar biasa, begitupun sebaliknya. Soal wajahmu itu yg terkesan 'bitch face, duck face, killing face atau apalah itu.. saya tidak sepenuhnya setuju, why? Karena s.d detik ini saya belum melihat wajah kamu yg sebenarnya seperti apaa:) bisa jadi sebaliknya, semacam bear-face mungkin..?? Jujur saja saya bisa dibilang tidak punya teman ngobrol wanita, itulah sebabnya saya butuh perspektif demikian ketika ngobrol dg kamu agar paradigma saya lebih luas tdk hanya dari perspektif laki2 saja. Mostly, persentase teman saya bisa dibilang: 98% pria & 2% wanita. Saya berharap Kedepannya kamu mau jadi teman diskusi dsb agar membantu saya menutupi kekurangan saya tsb, begitu sebaliknya. Ntah itu sebatas diskusi dikanal ini atau yg lain, tentunya saya akan senang. Saya akui saya orang asing, tp itikad baik saya itu muncul dikarenakan saya ingin berbenah sekaligus berkembang dari personality saya saat ini, tidak ada niat jahat dsb.. justru dengan keluarga yg kamu miliki sekarang, seperti ibu kamu yg friendly dengan teman sebayamu saya rasa itu tepat karena semakin banyak brengsek diluaran sana yg memiliki niat jahat dalam memulai sebuah hubungan (maaf jika kata2 saya kasar) terus terang saja itu sangat merugikan saya sbg laki2, dampaknya sangat mempengaruhi wanita dalam memandang pria yg justru tidak semua walaupun sedikit yg kontradiktif.

      Delete
    10. wahh aku senang lohh kalau kamu memang butuh perspektif perempuan, aku bisa jadi teman diskusi yang asik. Hahaha canda, aku aja yang kepedean. Bolehh.. Kamu bisa hubungin aku via email kalau memang butuh teman berdiskusi di luqylugy@gmail.com yang lebih sering aku cek ketimbang blog:)

      well, untuk masalah lelaki hmm... keknya dalam setiap hubungan aku deh yang brengsek. Alhamdulillahnya teman-teman cowok aku semuanya baik-baik. Kalau kamu jahat, mungkin kamu teman cowok aku yang jahat pertama kali. Hahaha. Canda. Sejauh ini, aku memang selektif tapi sepertinya Tuhan lebih selektif lagi sama lingkar pertemanan ku. Aku merasa di sayang, kalau memang dirasa orang itu gak baik ntah akunya yang tiba-tiba ngilang, makanya kesannya aku brengsek, atau emang aku ditunjukin sama Tuhan kalau dia gak baik. :)

      Delete