if this is the last time by LANY
Hello, satu bulan gue gak upload apa-apa. Sediiih. Jadi alhamdulillah gue di real life gue lagi sibuk jadi ada beberapa hal yang buat maju mundur buat posting ataupun melanjutkan nulis gue, belum siap konsepnya. Setelah sekian lama gue gak cerita apa-apa kali ini gue mau bahas lagu yang satu ini.
Gue sebenarnya gak tau sih kenapa LANY bikin lagu ini, asli baper banget. Ini lagu itu family banget, sebenarnya gak sama kayak Before You Go tapi vibesnya sedikit banyak mirip. Selama baca nanti yang bakal lo baca adalah pemaknaan dari perspektif gue. Biasanya juga gitu sih, hehehe. Cuma ada beberapa yang kadang sebelum memaknai gue baca dulu si penulis lagu sama penyanyinya sebanarnya mau menyampaikan apa di lagu ini. Khusus untuk lagu ini, gue memaknainya sesuai dengan pandangan gue berhari-hari tentang lagu ini. Have fun!
[Verse 1]
hey, mom. I know we're gettin' old
and the lines on our hands have changed
but you still look at me the same
hey, mom. Guess what? You're really tough
And I know you did all you could
Just to make sure my life was good
Kita semua pasti punya 'cobaan' keluarganya masing-masing. Yang gue pahami selama gue berteman, mempunyai beberapa teman 'bermasalah' ada cara didik yang juga ikut campur dalam membentuk siapa kita saat ini. Jelas. Tapi lo juga punya pilihan untuk bisa menerima didikan itu atau mengabaikannya. Menurut gue nyokap, ibu, mama, bunda, umi, atau apapun penyebutannya dalam hidup lo, dia sosok yang berperan tentang elo sekarang ini ada atau tidak ada dia. Gue sosok yang dibesarkan dengan setiap hari tidak lepas dari pengawasan mama gue. Semua orang mau punya mama kayak mama gue, gaul, bisa masuk ke pergaulan anak-anaknya terutama gue yang perempuan. Bahkan nyokap gue dipanggi mama juga sama sahabat-sahabat gue yang cewek ataupun cowok. Awalnya gue kesel "ngapain sih orang tua main sama anak kecil?" nyokap gue cuman mau mastiin kalau teman-teman yang gue punya sekarang ini teman-teman yang memang akan mikir banyak kalau mau nyakitin gue. Ibu yaaa? mungkin sekarang gue belum bertemu alasan kenapa dalam agama gue mesti mendahulukan ibu sebanyak tiga kali baru kemudian ayah, tapi gue mulai sadar kalau ingin menjadi sosok ibu harus kuat. Karena ibu bukan perkara ngasi makan, sama ngasi pendidikan yang baik doang buat anak tapi sosok ibu punya andi besar anak lo bakal jadi kayak apa di masa depannya.
[Pre-Chorus]
Sorry for the fights and the tone of my voice
Sorry for the nights when I made the wrong choice
Life is flyin' by and it's hitting me now
I hope it's not, but
Satu yang menjadi penyesalan gue ketika berantem sama nyokap, gue akan sama kerasnya sama nyokap. Beberapa orang bilang jangan sampe nyesel ketika lo udah tidak pernah bisa bertemu mereka lagi. Benar juga. Gue teman perangnya emang nyokap, jadi buat beberapa orang yang udah gak ada ibunya mengetahui hubungan gue sama nyokap trying to brainwash gue dengan "Ayokk, ntar lo nyesel kalo nyokap lo udah gak ada" Wdyt? bagi lo yang ternyata gak bisa lagi mengungkapkan kata maaf dari sosok orang yang udah lahirin lo? Mempertaruhkan nyawanya? sesakit itu kah? dan masih juga lo lawan? Don't know. Gue masih belum mengerti perasaannya mungkin belum mau juga.
[Verse 2]
Hey, dad. What's up? Miss you so much
Yeah, the shade of your hair has changed
but I look up to you the same
Papa, ayah, bokap, abi, daddy apapun panggilannya menurut gue superhero sesungguhnya. Bukan karena beliau yang ngasi gue materi aja. Bokap adalah sosok dimana gue belajar cara sabar. Punya anak macam gue itu susah banget, karena gue sendiri ngerasa bagaimana membangkangnya gue dan nyusahinnya gue. Pernah suatu hari gue tanya bokap, "Gimana kalau kaka pergi duluan?" Bokap gue bilang "Yaa udah mau gimana lagi? Masa papa mau nyalahin Tuhan?" gue sedih denger jawaban bokap tapi satu sisi gue belajar, bokap adalah salah satu orang tempat gue belajar ikhlas. Bokap dengan umurnya yang udah masuk kepala enam masih betah kerja bisa hitungan jari dia ngeluh. Gue dari dulu sampai sekarang masih mandang bokap dengan hal yang sama. Bokap tempat gue belajar hidup. Kerasnya hidup.
[Pre-Chorus]
Taught me how to fish, taught me how to ride a bike
Taught me how to love, how to treat a women right
Life is flyin' by and it's hittin' me now
I hope it's not, but
Gue udah pernah bilang kan kalau misalnya bokap itu pengajar kehidupan dalam hidup gue. Tapi bokap gue bukan seseorang yang mengajarkan gue untuk bersepeda, bawa motor, nope. He's not teach me that. Bokap gue juga bukan seseorang tempat gue bercerita soal kehidupan. Dia hanya seseorang yang berangkat kerja dari jam setengah lima pagi dan baru pulang jam 8 malam. Sosok yang gak pernah ada secara fisik tapi entah mengapa gue memaklumi alasan-alasan tersebut. Gue tau dan mengerti setiap orang memiliki sosok ayahnya sendiri-sendiri, sosok papa di mata gue, adalah orang yang bersabar. Semalem gue terlibat sebuah deep talk sama seseorang yang sudah gue anggap kaka. Dia bilang "Jangan sampai lo baru nyesel setelah mereka gak ada." Lagu ini amat sangat mewakili pembicaraan gue dan kaka gue itu. Selagi mereka ada, buat hati mereka setidaknya menjadi lebih baik. Gue juga begitu, lagi di tahap berharap gue bisa melakukan hal baik itu.
If this the last time, please come close
I love you with all my heart, you know
I don't wanna cry, I'm bad at goodbye
if this is the last time
Then let's do the things we always do
Like go for a drive or watch the news
I don't wanna cry, I'm bad at goodbye
If this is the last time
Apakah ada seseorang yang merasa baik dalam sebuah perpisahaan? terlebih dengan orang yang 'selalu' ada buat lo? Blood thicker than water kayaknya benar adanya. Mau sejauh dan sebejat apapun gue berantem sama adik gue, pasti gue balik lagi sama dia. Mau sekeras apapun gue sama nyokap gue berantem yaaa gue bakal selalu berujung ngalah kalau gue jerawatan yang gue cari nyokap, mau semarah apapun sama bokap tapi gue ngerti yang capek banget ngedidik gue sampe sekarang ini adalah dia. Jujur, perpisahan gak pernah suatu hal yang baik. Kalau dalam sebuah pertemuan kita bisa memilih untuk menjadikan pertemuan itu baik atau tidak dalam perpisahaan gue gak yakin punya kesempatan yang sebesar sebuah pertemuan itu. Gue berulang-ulang kali bilang sama diri gue sendiri 'Lo gak pernah boleh nangis lagi soal apapun itu' tapi janji hanyalah sebuah janji, yaa nangis juga gue kalo pisah sama orang yang gue sayang. Maka dari itu, hal yang paling gue takutin di dunia adalah ditinggalkan, lebih baik gue yang meninggalkan. Emang logika yang ini salah banget gue harap jangan berpikiran sama. Lo harus punya pikiran yang bisa membahagiakan lo. Oke?
[Bridge]
Hey you, sit back
Don't go so fast
Ketika waktu tidak bisa disalahkan. Yang ada di pikiran gue saat ini cuma "Kenapa". Menyebalkan. Gue cuman berharap semua orang tua bisa mengatakan maaf, terima kasih, dan tolong. Semoga nanti saat kita menjadi orang tua kita tidak selalu merasa benar, bisa mengatakan maaf, terima kasih, dan tolong kepada anak kita. Semoga dan selalu menjadi semoga. Satu anak lo gak pernah bisa memilih orang tua dia siapa tapi lo bisa memilih untuk menjadi orang tua seperti apa buat dia nanti.
Semoga tulisan gue yang ini bermanfaat. Gue mau menebus karena jujur gue udah bikin jadwal postingan tapi jadwalnya masih banyak yang bolong hahaha. Okee see you!
0 comments: