Curcol : As Long As The Lemon Trees Grow
Haiii... aku membawa rekomendasi sebuah novel baguuuuuuuuuus bangetttt. Oke sangat direkomendasikan bagi orang-orang yang sedang butuh pelampiasan untuk menyalurkan energinya. Keren banget novel ini.
![]() |
As Long As The Lemon Trees Grow by Zoulfa Katouh |
Seperti biasa awal mula bertemu dengan novel ini adalah sekitar dua tahun yang lalu waktu masih tersedia hanya dengan novel berbahasa Inggrisnya. Sampai akhirnya terbit terjemahan Indonesianya setelah sekitar enam bulan, oke. Aku menyerah dengan novel Inggrisnya dan aku berburu novel terjemahannya. Which is seharusnya aku melakukan ini sejak awal. Thanks to my other half, yang sudah menghadiahkan buku terjemahan Indo-nya. Ga menghadiahkan sih, lebih ke mensupport ovo-ku. *thumbs up, p.s : iloveu.
Okeee mari kita bercerita,
Novel ini tentang kehidupan Salama yang berjuang ditengah perang Suriah. Dia harus berhadapan dengan dunianya yang sangat jauh berbeda dari yang sebelumnya. Seorang mahasiswi apoteker yang dipaksa untuk menjadi dokter bedah ditengah-tengah perang Suriah membawa Salama ke dalam trauma yang besar sehingga memunculkan Khawf yang merupakan halusinasinya.
Alur ceritanya maju. Salama bertemu dengan Kenan, laki-laki yang juga berjuang menghadapi perang Suriah. Jika Salama seorang perawat maka Kenan seperti seorang jurnalis. Dia yang menyebarkan keadaaan-keadaan yang terjadi di Homs (salah satu wilayah Suriah, tempat mereka tinggal). Kita akan dibawa dengan sudut pandang Salama.
Sepanjang membaca novel ini yang aku rasakan menjadi Salama. Ikut merasakan juga tegang saat tejadinya pemberontakan maupun penyerangan di rumah sakit tempat Salama bekerja. Menjadi Salama yang selalu dihadapkan dengan pilihan hidup dan mati. Bukan hanya hidup dan mati diri sendiri akan tetapi orang lain. Bagaimana tetap tenang disaat dunia sedang ditahap paling berisik. Dipaksa untuk merasakan baik karena akan ada terus orang-orang yang perlu ditolong ketika kamu baru saja dihadapkan dengan kematian orang lain.
Ketika baca novel ini akan lebih sering menghargai hidup. Ini yang sangat amat dibutuhkan beberapa manusia. Banyak orang-orang yang mau hidup di saat sekarang ini kita selalu berbicara tentang kematian. Mengakhiri kisah sendiri. Liat mereka yang berjuang, buat aku malu. Jadi moral story after read this book, aku lebih menghargai kehidupan yang aku punya. Menghargai orang-orang yang sayang sama aku. Semoga perasaan ini bertahan cukup lama.
Kalian harus baca, sampai cerita tentang Lyla yang pilu sekaligus haru. Lyla adalah teman Salama yang juga kaka ipar Salama. Kisah persahabatan mereka juga adem ayem, penuh ketulusan dan tidak egois. Mereka hanya memiliki satu dan lainnya ketika masa perang itu.
Jangan lupa soal bahagia. Dalam keadaan segelap apapun, novel ini mengajarkan untuk bahagia. Kalau tiap insan yang hidup dan bernafas berhak untuk bahagia.
Waktunya untuk quotes,
"Kehidupan itu lebih dari sekedar bertahan hidup, Salama" - Lyla
Saat aku baca ini, benar yang ada di dalam hati aku adalah iyya hidup bukan hanya persoalan bertahan aja. Mungkin harus melawan dan mengalah disaat yang bersamaan.
Pepatah Arab :
Kejadian terburuk adalah lawakan terlucu.
funny.
"... Apapun yang terjadi, ingatlah bahwa dunia ini tidak sekedar duka dan nestapa. Kita bisa mendapatkan kebahagiaan, Salama. Mungkin bentuknya tidak utuh, tetapi serpihan-serpihan pun cukup karena kita bisa merekatkannya kembali." - Lyla
Ini yang aku maksud soal bahagia. Kalau menurut aku setelah membaca ini, dasarnya kebahagian itu adalah kita sendiri yang ciptakan. Tinggal sekarang ini, bagaimana kita berani untuk menciptakan sedikit bahagia itu paling tidak untuk diri sendiri.
"Karena itulah kita punya iman, Salama. Sudah kewajiban kita untuk berjuang, hidup, dan menyiapkan jalan." - Kenan
Jadi, sebagai manusia saat ini tugas kita adalah hidup. Bersyukur kalau bisa memilih untuk hidup dengan dan cara yang baik. Sampai jumpa di cerita-cerita selanjutnya! Semoga sehat selalu yaa.
0 comments: