Did I Cross The Line?
Do you see her in the back of your mind?
In my eyes?
Salah, cinta itu bukan perihal menemukan rumah. Cinta itu justru membangun rumah dan tempat nyaman. Pulang. Cinta itu sama-sama membangun bukan menemukan.
Kala itu di pagi yang basah kita membicarakan soal cinta. Kamu menunjukkan ketidaksetujuaan mu atas pernyataan buku yang sedang aku baca. Dan menurut ku, kamu benar. Perihal cinta dan rumah adalah dua hal yang dibangun.
Bagaimana dengan rumah yang saat ini sedang kita bangun?
Apakah menurut kamu, sudah cukup kuat fondasi rumah ini? Rumit yaa?
Kadang ketakutan-ketakutan yang terjadi salah satunya adalah menjadi, asing. Namun ternyata asing bukanlah yang paling besar saat ini. Hilang. Aku menghilang, begitupun dengan kamu. Mungkin saling kehilangan menjadi ketakutan-ketakutan terbesar kita.
I see her in the back of my mind
All the time
Feels like a fever, like I'm burning alive
Like a sign
Jika diminta berlari aku sudah sangat siap untuk berlari. Meninggalkan semuanya dan memulai hal yang benar-benar baru dengan kondisi baik.
Aneh yaaa.. padahal perasaan yang sering ku rasakan akhir-akhir ini adalah lelah. Tetapi jika diminta untuk berlari maka aku sangat siap untuk berlari. Kisah cinta yang memiliki akhir baik dengan prolog penuh perjuangan, ini yang ku harapkan dari kisah kita.
Bangun, sampai kapan ingin bermimpi? bukankah kalimat-kalimat penjelas itu telah menunggu untuk disampaikan?
Bagaimana dia dan aku bisa sekuat ini yaa? yaaa.. bagaimana dia bisa sekuat itu?
0 comments: