Tak apa, kadang ini hanya lelah.

18:55 LuqyLugy 0 Comments

 
Jarang sekali yaa... ada yang benar-benar menggenggam tangan ini ketika benar-benar seluruhnya terasa sakit. Dipaksa untuk terus menyimpan semua sendiri, berkata baik-baik saja. Terasa bisa melalui semuanya sendiri seperti yang sudah sudah, akankah ada waktu dimana saat amat terasa sakit aku bisa bilang, "tolong, genggam tangan ini. Aku terlalu lelah menahan seluruhnya sendirian." 

Mata ku tertutup semua yang bisa ku dengar hanya rapalan doa beberapa orang disekitar ku. Kali ini, aku tidak sendirian. Kali ini banyak orang yang menungguku. Sepertinya air mata lolos dari kedua belah mataku. 

Genggaman hangat itu, melepas tanganku... 
Takut, apakah kali ini aku harus kembali sendirian lagi? dengan keadaan gelap yang hanya bisa ku dengar suara-suara tidak jelas. Perdebatan, doa, bisik-bisik khawatir. 

Tangan itu menghampiri pipi yang sedikit basah akibat air mata. 

"Sakit yaa? Lelah?" Suara bisikan berat penuh tekanan yang dipaksakannya untuk baik-baik saja. Seorang perempuan yang berusaha kuat demi sosok yang saat ini hanya mampu merespon suaranya dengan air mata. 

Suara yang selalu ada di samping ku. Sekuat apapun ku berbohong kalau dunia sedang baik-baik saja. Dia bisa mengetahuinya, bahwa tidak. Tidak baik-baik saja. Sejauh aku mengabaikan pesan-pesannya dahulu dengan dalih sibuk hanya untuk menyembunyikan semua rasa sakitku agar dia tidak khawatir. Kali ini suara itu berbisik,

"Gapapa lepaskan Nak. Tidak apa. Mama di sini." 

Sekuat tenaga ku menahan rasa sakit ini. Jika, memang sudah habis waktunya akan rasa sakit ini juga berhenti? Akankah semua rasa yang ku rasakan saat ini akan hilang? Akankah aku bisa melewatinya sendirian lagi? Dengan mungkin rasa sakit yang benar-benar nyata. 

Ingin aku bangun dan bilang padanya seperti biasa, Semua baik-baik saja, tapi aku lelah. Kali ini bolehkah aku tidak lagi beristirahat? Suaranya tidak lagi memohon aku untuk tetap berada di sampingnya. Tidak lagi menyuruh aku untuk kuat. Tidak lagi menyuruh aku untuk bertahan. Nampaknya kali ini rasa lelahku bukan hanya ada pada diriku, tapi orang orang saat yang sedang menatapku saat ini. 

Apakah akhirnya aku bisa membagi rasa sakit ini? Apakah mereka akhirnya tahu? Apakah aku bisa pergi lebih dahulu? 

Kali ini suara bisikan itu berubah menjadi suara isak yang terus menerus berkata tidak apa. 

Maafkan aku... 

0 comments: